Kala Diam Bekuk Waktuku

gemercik air menggema di tengah sepi ini
anginpun ikut hantarku perlahan tanpa bicara
"apa yang sedang ku lakukan?"
kau ulang kalimat sederhana itu tanpa jeda

ucapku itu bukan sebuah dusta
air mata yang ku jatuhkan bukanlah hayal
kembali aku terdiam
dan sakit itu merayap perlahan bungkam nuraniku

Tuhan. . .
perih yang iris dan bunuh hati ini kapan usai?
sakit yang naungi tiap deru nafas ini kapan tiada?
cukup Tuhan, aku tak sanggup lagi

aku kini mati
walau menghela nafas tak ku temukan udara di sana
kini aku mati
walau jantung ini berdetak tapi tak kutemukan kehidupan di sana

Kumohon Tuhan . . .
walau hanya satu detik
rengkuh aku dalam keabadian mu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna Dentingan Waktu

2 April 2014